Pondok pesantren panggung tulungagung
Pondok pesantren panggung
tulungagung
Masyarakat merupakan objek pembahasan yang tak
akan pernah selesai dibahas. Selain karena sifatnya dinamis, dalam masyarakat
terdapat berbagai system dan struktur
yang bercabang. Contoh saja, dalam suatu Negara, maka kita akan mengenal
ibukota dan daerah istimewa. Setelah itu, kita akan mengenal provinsi, kota,
kabupaten, kecamatan, kelurahan, dan seterusnya. Kita ambil saja struktur
masyarakat rukun tetangga (RT), maka kita akan melihat system dan struktur
kemasyarakatan, yang bila dibahas sebulan pun belum tentu selesai. Nah, saya
akan mengajak pembaca untuk memahami masyarakat bukan melalui alur seperti itu.
Saya akan membahasnya dengan mengambil satu aspek yang ada dalam setiap
struktur dan system kemasyarakatan, yaitu lembaga.
Sesuatu bisa dikatakan sebagai suatu lembaga harus
memenuhi kriteria kriteria sebagai berikut : memiliki dasar pemikiran yang
jelas, memiliki latar belakang pemikiran, lalu pemikaran tersebut diwujudkan
dalam aktifitas aktifitas yang konsisten, memiliki peraturan tertulis maupun
tidak tertulis, memiliki sifat abadi, mempunyai rencana jangka panjang atau
AD/ART. Jika kesemua kriteria tersebut terpenuhi maka sudah bisa dikatakan
sebagai suatu lembaga.
Disini saya akan memaparkan salah satu contoh lembaga
yaitu Pondok Pesantren panggung yang merupakan suatu lembaga yang bergerak di
bidang pendidikan. Mengenai profil pondok pesantren panggung bermula dari
langgar pampang kecil yang sering dilanda banjirdi desa karangwarukecamatan
kota kabupaten tulungagung 63 tahun silam. Langgar itu didirikan oleh H. Ali
dan dikelola Kyai Ibrohim dan Mbah kasdi, Mbah kemis, Mbah Muntahar. Ketika
itulah langgar yang belum mempunyai nama oleh masyarakat dijuluki “Langgar
panggung” tahun 1953. Saat putra Kyai Ibrohim (Asrori Ibrohim) yang mondok di
Mojosari nganjuk selama 20 tahun telah lulus, beliau terjun membantu ayahnya
mengajar di langgar tersebut bersama teman dari mojosari yaitu : Mahfud,
Bunhari, M. Jamil. Disitulah lahirnya pondok pesantren panggung tulungagung
untuk menampung santri yang belajar
agama dan keterampilan serta memberantas buta huruf baik santri disekitar
pondok maupun luar daerah. Dalam bidang pembangunan beliau dibantu oleh : H.
Abdulloh Syaekon, H. Abdurrohman, H Abdulloh Mustamar, H Masyhuri, H makhrus
isnain. Karena semakin tahun meningkat jumlah santri yang ada di tingkatan
ibtida’, maka didirikan tingkat Tsanawiyah pada tahun 1964 dan tingkat Aliyah
pada tahun 1967 dan Yayasan Raden Ja’far Shodiq tanggal 17 februari 1992 yang
membawahi semua lembaga pendidikan pondok pesantren panggung tulungagung. Hal
tersebut demi peningkatan kualitas santri pondok pesantren panggung tulungagung
di bidang pendidikan.
Progam dan kegiatan pondok pesantren panggung tulungagung
meliputi pengajian kitab klasik atau kitab kuning, pengajian kitab kontemporer,
murrotal al-Qur’an, seni baca al-Qur’an, tahfidzul qur’an, Muhadharah dan
syawir, amalan sholawat nariyah, yasin tahlil, manaqib syekh abdul qodir
al-jaelani, Diba’an, al Barjanji, dan khitobah. Di pondok pesantren panggung
juga terdapat ekstrakulikuler seperti seni bela diri pencak silat pagar nusa, ekstra hadroh atau
sholawat al habsyi, futsal, praktek ubudiyah, asma’ arto,buletin ar-raihan,
pelatihan organisasi dan seminar keagamaan.
Seperti lembaga lembaga yang lainnya pondok pesantren
juga mempunyai visi dan misi dalam menjalankan peranannya sebagai lembaga
pendidikan. Visi pondok pesantren panggung ialah mewujudkan generasi islami
yang terampil dan berakhlak mulia sedangkan misi pondok pesantren panggung
adalah motivasi dan membantu santri untuk mengenali kemampuan pribadi,
melaksanakan pembelajaran yang efektif dan efisien untuk pengembangan santri
secara maksimal, menumbuhkan sikap disiplin dan tanggung jawab serta berjiwa
islami. Adapun motto dari pondok pesantren panggung adalah fastabiqul khoirot,
amar ma’ruf dan nahi munkar.
Lembaga yang berada di pondok pesantren panggung
tulungagung di bawah naungan yayasan raden ja’far shodiq bisa dibagi kedalam
tiga kelompok yaitu yang pertama adalah
lembaga pendidikan umum plus meliputi LPI al munawar (play group, TK dan
SDI al munawar), madrasah tsanawiyah (Mts) al ma’arif, madrasah aliyah (MA) al
ma’arif, wajardikdas (kejar paket B, kejar paket C), PLS (pendidikan luar
sekolah). Yang kedua adalah lembaga pendidikan agama meliputi pondok pesantren
putra, pondok pesantren putri, madrasah tarbiyatul ulum putra putri (MTU),
madrasah putri roudhotus sholihah (MPRS), taman pendidikan al qur’an (TPQ) ash
shidqiyah plus dan kelompok bimbingan ibadah haji (KBIH) at ta’awun. Dan yang
ketiga adalah lembaga extra dan pengembangan bakat meliputi sanggar seni
sholawat AVISINA (Nashid dan seni tari rodad),
padepokan pencak silat pagar nusa, gedung olah raga serbaguna, ekstra
hadroh al asrori, dan futsal.
Untuk menunjang lembaga dan demi kenyamanan para santri
dalam mencari ilmu maka pondok pesantren panggung juga mempunyai sarana dan
prasarana yang memadai seperti asrama yang memadai dan nyaman, prasarana modern
(water pomp, setrika, telepon, dan lain lain), koperasi pondok al barkah, pos
kesehatan (poskestren), perpustakaan, dapur umum, sarana dan prasarana
olahraga, lapangan serbaguna, dan ditunjang dengan letak pondok pesantren
panggung yang strategis yaitu berada di tengah kota sehingga dekat untuk kemana
mana dan mudah di jangkau dari berbagai penjuru.
Dengan deskripsi yang telah saya paparkan maka pondok
pesantren panggung bisa dikatakan sebagai sebuah lembaga karena telah memenuhi
semua kriteria mengenai syarat syarat sesuatu yang bisa dikatan sebagai sebuah
lembaga. Lebih tepatnya pondok pesantren panggung merupakan suatu lembaga yang
bergerak di bidang pendidikan karena kegiatannya difokuskan di bidang
pendidikan. Karena lembaga itu juga banyak jenisnya seperti lembaga
pemerintahan yaitu berupa instansi instansi milik pemerintahan yang tugasnya
mengatur birokrasi dan pelayanan publik. Ada lagi lembaga sosial bisa berbentuk
milik pemerintah ataupun swasta yang tujuan didirikannya untuk kegiatan
kegiatan sosial seperti relawan, penyaluran bantuan, dan donasi. Dan bentuk
lembaga yang lebih kecil bisa kita jumpai di sekitar kita yaitu berupa
keluarga. Kenapa keluarga? Karena keluarga telah memenuhi aspek aspek dari
lembaga yang telah disebutkan di depan tadi. Walaupun keluarga bukan merupakan
lembaga yang berbentuk badan seperti pondok pesantren panggung tetapi keluarga
telah memenuhi syarat syarat suatu lembaga. Dan banyak lagi lembaga lembaga
lain yang tidak saya sebutkan di atas karena apa yang saya tulis merupakan hanya
seclumit contoh dari suatu lembaga. Pada intinya sesuatu yang telah memenuhi
kriteria kriteria dari lembaga maka sudah bisa dibilang sebagai suatu lembaga.
Sekian sedikit ilmu yang bisa saya bagi. semoga
bermanfaat, dan menambah wawasan kalian semua. Jika ada kesalahan itu
datangnya dari diri saya sendiri dan jika ada kebenaran dari apa yang saya
paparkan maka itu datangnya dari alloh SWT.
Wallohu
a'lam bissowb wassalanualaikum wr wb.
Nama : rizal Ananda mulya
Komentar
Posting Komentar